Tsunami menyebabkan banjir seluas 500 kilometer persegi.
Kepolisian Jepang mengatakan akibat bencana gempa dan tsunami 11
Maret lalu, sekitar 10.489 orang meninggal, dan lebih dari 16.600
dinyatakan hilang.
Seperti dilansir laman NHK, sebanyak
6.333 orang tewas di Prefektur Miyagi. Di Prefektur Iwate 3.152 telah
dikonfrmasi meninggal, sementara di Prefektur Fukushima 946 tewas.
Polisi mengatakan jumlah korban meninggal dan hilang kemungkinan akan
meningkat, karena banyak korban dan seluruhnya keluarga tersapu oleh
tsunami.
Badan Kepolisian Nasional mengatakan setidaknya
18.000 rumah hancur oleh gempa dan tsunami, dan sekitar 140.000 rumah
rusak. Di Prefektur Iwate saja, lebih dari 12.000 rumah roboh.
Sementara
itu, berdasar citra satelit, gempa dan tsunami menghantam pantai timur
Jepang membuat banjir sejauh 500 kilometer persegi. Sebuah perusahaan
geospatial di Tokyo, Pasco, menganalisa gambar satelit dari garis
pantai yang membentang dari Aomori ke Prefektur Imagi, yang diambil
antara 11-20 Maret.
Perusahaan itu mengatakan daerah banjir
mencakup 470 kilometer persegi. Prefektur Miyagi adalah daerah paling
terkena, yaitu 300 kilometer persegi daerahnya tersapu banjir.
Sementara di Prefektur Fukushima, 110 kilometer persegi daerah itu
rusak, sedangkan Prefektur Iwate, 50 kilometer persegi rusak akibat
tsunami.
Di bagian selatan Miyagi, dari gambar terbaru diambil
24 Maret, terlihat daerah terkena banjir menyusut, namun 70 persen
masih terendam air.•
sumber.VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)