WELCOME TO M.DEVRY WEBSITE

Bukittinggi Raih Dua Penghargaan


Kota Bukittinggi meraih dua penghargaan sekaligus pada penilaian Indonesia Tourism Award (ITA) tahun ini. Kota berhawa sejuk didiami 110 ribu jiwa dinilai sebagai kota terbaik dalam pelayanan wisata dan sebagai destinasi wisata favorit 2010.
Penghargaan diserahkan langsung Menbudpar Jero Wacik pada puncak acara pemberian ITA Kamis (2/12) malam di studio Metro TV, Jakarta . Kedua penghargaan untuk Bukittinggi itu diterima Kabag Humas Almujafri Surau atas nama Walikota Bukittinggi.
Dalam penilaian tahun ini kota Rang Kurai ini berada setingkat di atas Denpasar, yang menempati posisi kedua. Sedangkan kota Toraja pada urutan ketiga. Artinya, dari penilaian itu ternyata Bukittinggi lebih favorit dari ibu propinsi Bali dalam hal desnitasi wisata, walaupun eksistensi Bali sudah mendunia. Secara lebih spesifik lagi, tempat tujuan wisata terfavorit itu adalah Jam Gadang yang berlokasi di depan Pasa Batingkek Pasa Ateh.
Bagi wisatawan, berkunjung ke Bukittinggi terasa kurang bila ndak mancigok jam gadang. Bangunan dengan ketinggian menara 26 meter ini didirikan 1926 di masa Controleur Rock Maker.Jam Gadang yang dilingkari taman dengan pohon yang rindang ini selalu mengundang wisatawan dan juga warga kota, paling tidak untuk menikmati sejuknya udara kota Bukittinggi di petang hari.
Penghargaan ini adalah untuk masyarakat Bukittinggi yang secara umum telah memberikan pelayanan yang baik di bidang kepariwisataan ini,” kata Almujafri Surau. Pemko beserta jajaran tidak pernah membayangkan dapat prediket terbaik dalam pelayanan, karena penilaian dilakukan melalui responden yang berlatarbelakang wisatawan asing dan nusantara. “Jadi yang menyatakan pelayanan kepariwisataan baik adalah wisatawan yang berkunjung ke kota Tri Arga ini.
Sementara, Menbudpar Jero Wacik— sebagaimana dikutip Almujafri – menyatakan bahwa penilaian yang dilakukan pihaknya kerjasama dengan majalan Swa, tiada lain sebagai manifestasi pemberian penghargaan kepada pemerintah propinsi, kabupaten dan kota yang telah mengalokasikan anggaran banyak terhadap kemajuan pariwisata daerahnya. Pengembangan pariwisata tak bisa hanya diserahkan ke pemerintah pusat. Sebaliknya harus ada komitmen yang kuat dari daerah—termasuk dalam alokasi anggaran dalam APBD—di samping pembinaan non pisik.
Pemko Bukittinggi sangat tinggi perhatiannya dengan mengalokasikan dana yang besar dalam APBD,” Jero menambahkan. Mengalokasikan anggaran yang besar untuk pariwisata, sasaran akhirnya bukanlah untuk pusat, melainkan akan dinikmati langsung imbasnya oleh masyarakat setempat. Sasaran kontribusi untuk masyarakat itulah yang menjadi perhatian dari Pemko Bukittinggi. “Saya senang Bukittinggi, dan dari kondisinya sangat pantas menerima penghargaan pelayanan terbaik dan destinasi terfavorit,” tutur Jero yang mengaku sudah pernah mengunjungi kota Jam Gadang ini.
ITA merupakan arena tahunan bergengsi nasional bidang pariwisata. Survei ITA tahun ini melibatkan 1.619 responden yang terdiri dari .470 wisatawan nusantara dan 149 wisatawan mancanegara di 25 kabupaten dan kota. Responden di wawancara di objek wisata, hotel, café dan restoran atau lokasi tempat berkumpulnya wisatawan termasuk bandara. Dari survey tersebut muncul nama Bukittinggi di urutan teratas dalam kategori Best Service City dan objek wisata Jam Gadang terpilih sebagai tempat tujuan wisata favorit.
Tingginya perhatian Pemko Bukittinggi yang dipimpin Wako Ismet Amzis dan wawako Harma Zaldi, setidaknya ditunjukkan pengalokasian anggaran dalam APBD yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya saja periode Rp2009, alokasi dana untuk bidang pengembangan pariwisata mencapai Rp5,7 miliar. Angka tersebut meningkat sedikit menjadi Rp5,9 miliar pada tahun 2010. “Tahun depan kita harapkan alokasi dana untuk pengembangan kepariwisataan ini terealisasi Rp6,2 miliar,” kata Kadisbupar Juni Amri di Bukittinggi, Jumat (3/12)
Senada dengan Almujafri, Juni menyebutkan bahwa keberhasilan pada penilaian ITA tahun ini merupakan sukses seluruh masyarakat Bukittinggi. Karena masyarakat secara umum dan khususnya pelaku usaha pariwisata merupakan lini terdepan dalam pelayanan kepariwisataan.
Selain prestasi Bukittinggi sebagai terbaik pelayanan dan destinasi wisata favorit, masyarakat Ranah Minang juga patut berbesar hati. Karena dari sisi pelayanan rumah makan Padang, terdapat tiga rumah makan yang mendapat prediket terbaik dalam pelayanan, masing-masing RM Simpang Raya, RM Sederhana dan RM Garuda. Sebagaimana halnya gubernur, bupati dan walikota, pimpinan ketiga rumah makan tersebut juga menerima reward dari Menbudpar malam itu. Ketiga rumah makan tersebut tersebar di beberapa kota di tanah air. (010/kominfo)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mengenai Saya

Foto saya
sederhana dalam sikap, gaya dalam karya