Penampakan benda terbang aneh atau UFO terlihat di langit Kota Elista, ibu kota Republik Kalmykia, di selatan Rusia.
Pada
Desember 2010, ratusan warga Elista bisa melihat penampakan UFO setiap
sepuluh hari di bulan itu. Demikian dikabarkan harian Nezavisimaya
Gazeta.
Penampakan yang paling menghebohkan terjadi pada 22
Desember 2010, para saksi mata mengaku melihat dua lingkaran konsentris
di langit dari pukul 15.00 hingga 19.00 waktu setempat. Lingkaran
dalam berputar searah jarum jam, sementara lainnya berputar ke arah
berlawanan. Sementara, saksi mata lainnya melihat benda segi tiga yang
menyorotkan cahaya datang dari arah tersebut.
Dua penampakan
tersebut direkam kamera televisi dan ditayangkan di televisi lokal.
Dalam video, reporter mengatakan hal tersebut mungkin disebabkan
fenomena atmosfer, namun akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Warga
Elista menanggapi fenomena itu secara serius. Namun, mantan pimpinan
republik, miliuner Kirsan Ilyumzhinov mengaku ia tak terkejut.
Kata
dia, ini tak hanya terjadi di Elista, tapi juga teritori Federasi Rusia
yang lain. "Benda aneh itu terlihat di mana saja, di dekat Moskow, dan
teritori lainnya. NASA saja punya 4.000 dokumen UFO tiap tahunnya,"
kata Ilyumzhinov yang saat ini menjadi Ketua Federasi Catur Dunia,
seperti dimuat situs Pravda, Rabu 29 Desember 2010.
Suatu
ketika, Ilyumzhinov mengaku pernah bertemu dan berkomunikasi dengan
mahluk ekstraterresterial yang mengenakan pakaian antariksa berwarna
kuning, diajak tur ke pesawat luar angkasa, dan berkomunikasi dengan
mereka.
Sementara, para pegawai pemerintah mendorong masyarakat Elista tak malu untuk berbicara dan menyampaikan informasi soal UFO.
Sejauh ini, para ilmuwan belum memberikan informasi jelas soal fenomena tersebut.
Badma
Mikhalayev, ketua departemen fisika teoritis dari Universitas Negeri
Kalmyk, tidak menafikan adanya peradaban mahluk cerdas di luar bumi.
Namun, kata dia, lingkaran misterius di langit di atas Elista tidak
dapat dijadikan sebagai bukti keberadaan peradaban mahluk
ekstraterresterial.
sumber : vivanews